Friedrich Nietzsche, seorang filsuf Jerman abad ke-19, dikenal atas pengaruhnya yang mendalam dalam dunia filsafat Barat. Ide-idenya menantang pemikiran konvensional, mendorong individu untuk menjelajahi eksistensi mereka dan merangkul kebenaran personal.
Kehidupan Awal dan Pengaruh
Lahir pada tahun 1844, Nietzsche mengalami masa kecil yang ketat dengan dididik oleh orang tua yang sangat taat agama. Kematian ayahnya dan masalah kesehatannya membentuk sifat introspektifnya dan mempengaruhi pandangan filosofisnya di masa mendatang. Ia belajar filologi dan sangat dipengaruhi oleh karya-karya Arthur Schopenhauer dan Richard Wagner.
Konsep Filosofis Inti
Filosofi Nietzsche menantang norma-norma sosial, fokus pada individualisme, moralitas, dan kondisi manusia. Ia terkenal dengan pernyataannya
"Tuhan telah mati," yang mempertanyakan keyakinan agama tradisional dan menganjurkan penciptaan nilai-nilai personal.
Kekuatan Kehendak (Will to Power): Sentral dalam filosofinya adalah konsep "kekuatan kehendak," yang menyatakan bahwa semua kehidupan didorong oleh keinginan akan kekuasaan, pencapaian, dan pengembangan diri.
Übermensch (Overman/Superman): Nietzsche membayangkan sebuah entitas yang melampaui norma-norma sosial dan merangkul keunggulan personal, bebas dari batasan moral yang diberlakukan oleh agama atau masyarakat.
Pembaruan Kekal (Eternal Recurrence): Ia mengusulkan gagasan tentang pembaruan kekal, menyatakan bahwa alam semesta dan kehidupan berulang secara tak terbatas, menantang individu untuk menjalani setiap momen seolah mereka akan mengalaminya secara abadi.