Selamat Datang... Blog ini menjadi saksi, bahwa kita pernah jumpa dalam dunia maya :)

Melampaui Kehampaan: Menafsir Ulang Nihilisme dalam Pemikiran Nietzsche

Pemikiran Friedrich Nietzsche tentang nihilisme merupakan analisis yang mendalam tentang destruksi nilai-nilai tradisional dalam masyarakat. Dalam karyanya, Nietzsche mempertanyakan dasar-dasar moralitas, agama, dan kebenaran, serta implikasi dari hilangnya fondasi-fondasi ini.


Apa itu Nihilisme

Nihilisme adalah pandangan yang menolak atau meragukan nilai-nilai, makna, atau kebenaran apapun dalam kehidupan. Nietzsche melihat nihilisme sebagai fenomena yang menghancurkan nilai-nilai yang diperoleh dari agama dan tradisi, menyebabkan ketidakmampuan untuk menemukan makna yang valid dalam hidup.

Share:

Ketika Nietzsche Menyatakan "Kematian Tuhan" dalam Pemikirannya

 

Ketika Nietzsche Menyatakan "Kematian Tuhan" dalam Pemikirannya

Pernyataan kontroversial Friedrich Nietzsche tentang "kematian Tuhan" merupakan salah satu konsep terpenting dalam sejarah filsafat modern. Ungkapan ini, ditemukan dalam karya-karya seperti "Thus Spoke Zarathustra" dan "The Gay Science," bukanlah pernyataan harfiah tentang kematian Tuhan secara fisik, melainkan simbolis tentang pergeseran nilai dan makna dalam masyarakat.

Konteks Pemikiran Nietzsche

Nietzsche hidup pada masa di mana tradisi keagamaan Eropa, terutama Kristen, memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat. Namun, dia melihat bahwa pandangan ini mulai terkikis oleh perkembangan ilmiah dan pemikiran rasional. Baginya, "kematian Tuhan" adalah ungkapan simbolis yang mencerminkan perubahan mendasar dalam cara kita memahami dunia.

Share:

Friedrich Nietzsche: Filsuf Eksistensialisme dan Individualitas











Friedrich Nietzsche, seorang filsuf Jerman abad ke-19, dikenal atas pengaruhnya yang mendalam dalam dunia filsafat Barat. Ide-idenya menantang pemikiran konvensional, mendorong individu untuk menjelajahi eksistensi mereka dan merangkul kebenaran personal.


Kehidupan Awal dan Pengaruh

Lahir pada tahun 1844, Nietzsche mengalami masa kecil yang ketat dengan dididik oleh orang tua yang sangat taat agama. Kematian ayahnya dan masalah kesehatannya membentuk sifat introspektifnya dan mempengaruhi pandangan filosofisnya di masa mendatang. Ia belajar filologi dan sangat dipengaruhi oleh karya-karya Arthur Schopenhauer dan Richard Wagner.


Konsep Filosofis Inti

Filosofi Nietzsche menantang norma-norma sosial, fokus pada individualisme, moralitas, dan kondisi manusia. Ia terkenal dengan pernyataannya "Tuhan telah mati," yang mempertanyakan keyakinan agama tradisional dan menganjurkan penciptaan nilai-nilai personal.

Kekuatan Kehendak (Will to Power): Sentral dalam filosofinya adalah konsep "kekuatan kehendak," yang menyatakan bahwa semua kehidupan didorong oleh keinginan akan kekuasaan, pencapaian, dan pengembangan diri.

Übermensch (Overman/Superman): Nietzsche membayangkan sebuah entitas yang melampaui norma-norma sosial dan merangkul keunggulan personal, bebas dari batasan moral yang diberlakukan oleh agama atau masyarakat.

Pembaruan Kekal (Eternal Recurrence): Ia mengusulkan gagasan tentang pembaruan kekal, menyatakan bahwa alam semesta dan kehidupan berulang secara tak terbatas, menantang individu untuk menjalani setiap momen seolah mereka akan mengalaminya secara abadi.
Share:

Blogroll

Popular Posts

Labels

Label